Senin, 06 Februari 2017

Hasil gambar untuk sikap rendah diri dalam islam


Dalam suatu perang dimana rasullulah dan pasukannya bersembunyi,para musuh-musuhnya (kafirin) berteriak seraya bertanya.  

" Masih adakah di sana yang bernama Abu Bakar??" namun Rasullulah mengatakan pada pasukannya untuk tidak menjawabnya.

Lalu para kafirin itu bertanya lagi,"Masih adakah disana yang bernama Muhammad?? " namun Rasullulah tetap melarang pasukannya untuk menjawabnya,

lalu para kafirin itu bertanya lagi "Masih adakah di sana yang bernama Umar bin Katthab??" Umar pun ingin menjawabnya agar para kafirin itu tidak bersenang2 & besar kepala walaupun ternyata para kafirin itu salah mengira.Namun rasullulah tetap melarang pasukannya untuk menjawab. 

Akhirnya seperti yang di duga oleh Umar bin Katthab,para kafirin bersorak senang dan mengatakan
" Mulialah Latta dan Uzza (Berhalah-berhala para kafirin) "

Dan pada saat itulah Rasullulah baru menyuruh pasukannya untuk menjawabnya,katakan kepada mereka kalau Allah SWT jauh lebih mulia dari pada berhala-berhala mereka.

Sungguh luar biasa akhlak rasullulah,disaat keberadaannya/kekuatannya di pertanyakan oleh musuhnya,beliau tidak ingin memperlihatkannya walaupun itu membuat musuhnya meremehkannya.Namun saat ke-TAUHIDan yang di sentuh,beliau langsung membelanya....

Ini mengajarkan kita untuk tidak sombong dan rendah diri,Rasullulah saja tidak pernah memerkan kekuatannya,padahal beliau sangatlah kuat.Beliau akan bertindak saat Allah swt yang di belanya dan melakukannya untuk Allah swt.



Semoga bermanfaat dan apabila ada kesalahan mohon maaf dan semoga Allah memberikan ampunan dan petuntuk-Nya.

 

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

INFO

SAYA MEMBUAT BLOG INI UNTUK MENAMBAH WAWASAN DAN ILMU PENGHETAHUAN TENTANG ISLAM . BAHWA ILMU INI SANGATLAH PENTING UNTUK KALIAN SEMUA DENGAN ILMU INI KALIAN AKAN MENDAPATKAN KESELAMATAN DAN KEBAHAGIAN DI DUNIA MAUPUN DI AKHIRAT. AMIN YA RABBAL ALAMIN.

Followers

Popular Posts

MAKNA ALLAH SWT

Makna ”Allah SWT”:
Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa makna ”Allah SWT” adalah: Allah (Tuhan) yang Mahasuci dan Mahatinggi.

Sebenarnya, SWT (Subhanahu wa Ta’ala) bukan satu-satunya lafaz yang disertakan oleh ummat Islam setelah lafaz ”Allah”. Masih banyak lagi lafaz-lafaz lain, antara lain:
- ’Azza wa Jalla => Allah ’Azza wa Jalla
- Jalla Jalaluh => Allah Jalla Jalaluh
- Tabaroka wa Ta’ala => Allah Tabaroka wa Ta’ala

Semua lafaz tersebut adalah sifat-sifat kemuliaan dan keagungan Allah SWT.

Perlu diperhatikan, meski pun secara bahasa lafaz ”Allah” berarti ”Tuhan”, sebagai seorang muslim kita harus tetap meyakini bahwa ”Allah” adalah nama bagi ”Zat” Tuhan Pencipta dan Pengatur alam semesta ini. Sebab Al-Qur’an sendiri – yang notabenenya wahyu Tuhan – menegaskan bahwa ”Allah” adalah nama bagi Tuhan Pencipta dan Penguasa jagad raya ini. Demikian juga dalam hadits-hadits Rasulullah Muhammad saw.

Wallahu a’lam.