Senin, 06 Februari 2017

Hasil gambar untuk sahabat nabi 
Ia adalah Abu Abdullah Muhammad Al Judzami Al Maghribi, seorang ahli zuhud dan seorang mujahid. 
Abu Abdullah seringkali disertai lelaki-lelaki pejuang dan sering pula bepergian, dengan kuda-kuda yang selalu mereka tunggangi mereka lebih mirip dengan penduduk pesisir pantai, Amirul muslimin yang menjabat ketika itu adalah Ibnu Tasyifin, ia membiayai mereka dengan harta dan peralatan perang, Ibnu Tasyifin pun sangat menghormati mereka.
Mardanisy sangat sering terlibat dalam peperangan, tetapi yang menakjubkan bagiku di antara peperangan yang ia lakukan adalah –seperti yang dikatakan oleh Yasa’ bin Hazm pula- pada suatu ketika ia menyerbu pasukan Romawi, kemudian mendapatkan dari lawannya tersebut ghanimah yang sangat banyak, padahal lawannya berjumlah lebih dari seribu orang, maka Mardanisy berkata kepada pasukannya yang berjumlah 300 orang, “Bagaimanakah menurut pendapat kalian?” mereka menjawab, “Kita sibukkan mereka dengan harta ghanimah saja” Mardanisy berkata, “Apakah kalian belum pernah mendengar perkataan, 
“Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh.” (Qs. Al Anfaal [8]: 65)
Ibnu Murin berkata kepadanya, “Wahai Amir, apakah Allah yang mengatakan demikian?” Mardanisy berkata, “Ya, Allah yang berfirman demikian, lantas mengapa kalian masih ragu dan takut menghadapi mereka?” Kemudian mereka berangkat dan berhasil menaklukkan pasukan Romawi.
Pada tahun 527 Hijriyyah Ibnu Rudzamir bepergian dan singgah di sebuah kota yang bernama Ifraghah,107 kebetulan di kota tersebut ia bertemu dengan Mardanisy, tetapi karena mereka berdua dalam pengepungan yang panjang oleh pasukan Romawi, maka Mardanisy pun menulis surat kepada Amirul Muslimin Ibnu Tasyifin agar membantu mereka, lalu Amirul Muslimin memerintahkan anaknya dan kepada Amir Yahya bin Ghaniyyah agar membantu mereka, dan juga memberikan perbekalan kepada mereka, maka Amir Yahya mengirimkan kuda sebanyak 4000 ekor kepada mereka, tetapi sebelum sampai bantuan tersebut ke kota Ifraghah, kuda-kuda tersebut telah hilang kecuali satu ekor saja yang sampai ke tangan Mardanisy, maka Amir Yahya pun menyembelih kuda tersebut untuk mereka, mereka pun mendapatkan masing-masing dagingnya sebanyak satu uqiyah.108
Al Yasa’ berkata, “Ibnu Iyadh menceritakan kepadaku peperangan di kota ini (Ifraghah), ia berkata, ‘Ketika  Abu Zakaria Yahya bin Ghaniyah sampai ke kota Zaitun (Ifraghah), aku keluar bersama pasukanku untuk menemuinya, Abu Zakaria berkata, ‘Berikanlah nasihat kepadaku!’ maka aku katakan kepadanya, ‘Sebaiknya kita melakukan sentralisasi pasukan Andalusia di bawah satu komando, tetapi biarkan Hilal dan Sulaim di bawah komando yang lain, lalu Az-Zubair bin Umar bergerak (untuk mengelabui pasukan Romawi) bersama pasukannya dari penduduk Maghribi, bersama mereka hewan-hewan yang telah diberi muatan berbagai macam makanan, bersama mereka pula genderang dan bendera-bendera (panji), maka kami pasukan bangsa Arab dapat menyamar dan bersembunyi melalui sisi kanan dan sisi kiri pasukan yang dibawa oleh Az-Zubair bin Umar, ketika pasukan Romawi melihat genderang dan bendera sedang melintas, sontak mereka pun menyerangnya, padahal mereka tidak menyadari bahwa pasukan kaum muslimin menyertai dari dua sisi, sisi kanan dan sisi kiri. Ia berkata, ‘Kejadian itu berlangsung setelah kami melaksanakan shalat Shubuh pada tanggal 27 Ramadhan 527 H, pasukan Romawi –yang pada saat itu berjumlah 24 ribu orang- melihat tentara muslim yang sedang terluka langsung bermaksud menyerang pasukan yang membawa genderang, maka tercerai-berailah pasukan muslim, tanpa menunggu lagi, kami pun menyerbu pasukan Romawi dari arah kanan mereka, dan kami menggapai kemenangan atas pasukan Romawi sehingga pasukan Ibnu Rudzamir tersisa hanya sekitar empat ratus orang, setelah kemenangan tersebut, pasukan muslim menduduki benteng mereka.” 
Mardanisy wafat karena sakit yang dideritanya, iapun mengalami kekalahan dalam suatu peperangan, ia wafat setelah lima belas hari dari kekalahannya.

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

INFO

SAYA MEMBUAT BLOG INI UNTUK MENAMBAH WAWASAN DAN ILMU PENGHETAHUAN TENTANG ISLAM . BAHWA ILMU INI SANGATLAH PENTING UNTUK KALIAN SEMUA DENGAN ILMU INI KALIAN AKAN MENDAPATKAN KESELAMATAN DAN KEBAHAGIAN DI DUNIA MAUPUN DI AKHIRAT. AMIN YA RABBAL ALAMIN.

Followers

Popular Posts

MAKNA ALLAH SWT

Makna ”Allah SWT”:
Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa makna ”Allah SWT” adalah: Allah (Tuhan) yang Mahasuci dan Mahatinggi.

Sebenarnya, SWT (Subhanahu wa Ta’ala) bukan satu-satunya lafaz yang disertakan oleh ummat Islam setelah lafaz ”Allah”. Masih banyak lagi lafaz-lafaz lain, antara lain:
- ’Azza wa Jalla => Allah ’Azza wa Jalla
- Jalla Jalaluh => Allah Jalla Jalaluh
- Tabaroka wa Ta’ala => Allah Tabaroka wa Ta’ala

Semua lafaz tersebut adalah sifat-sifat kemuliaan dan keagungan Allah SWT.

Perlu diperhatikan, meski pun secara bahasa lafaz ”Allah” berarti ”Tuhan”, sebagai seorang muslim kita harus tetap meyakini bahwa ”Allah” adalah nama bagi ”Zat” Tuhan Pencipta dan Pengatur alam semesta ini. Sebab Al-Qur’an sendiri – yang notabenenya wahyu Tuhan – menegaskan bahwa ”Allah” adalah nama bagi Tuhan Pencipta dan Penguasa jagad raya ini. Demikian juga dalam hadits-hadits Rasulullah Muhammad saw.

Wallahu a’lam.