Kamis, 09 Februari 2017

Hasil gambar untuk kiamat kubro
Assalamualaikum wr.wb. Bismillahirrahmaanirrahim. Allahumma shalli wassalim Sayyidina Muhammad. Kita ucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang dengan izinNya, tulisan religius saya berjudul seperti tersebut diatas, saat ini tentunya sudah berada dihadapan sidang pembaca. Shalawat serta salam kita mohonkan semoga tetap tercurah kepada Nabi terakhir yang tidak ada Nabi lagi setelahnya, Nabi Muhammad SAW beserta keluarga beserta para Sahabatnya.
Tulisan saya terdahulu setentang tanda-tanda hari Kiamat yang kecil. Kini saya sampaikan setentang tanda-tanda hari Kiamat besar. Didalam kitab: Hadza Yaumuddin, diterangkan bahwa ketika hari Kiamat sudah amat dekat sekali saat tibanya, maka akan terjadilah berbagai perubahan yang amat besar didalam tata-tertib keadaan alam semesta ini, juga akan tampak tanda-tanda serta peristiwa-peristiwa yang belum pernah ada dan tidak biasa terjadi atau terlihat oleh manusia, misalnya ialah sebagaimana yang tersebut dibawah ini:
 1.Terbitnya Matahari dari arah Barat:

Didalam sebuah Hadist dari Abu Hurairah ra, disebutkan sabda Rasulullah SAW sebagai berikut:
#(Artinya):” Tidak akan terjadi hari Kiamat, sehingga Matahari terbit dari arah Barat. Maka apabila Matahari sudah terbit dari arah Barat, lalu para manusia pun akan beriman seluruhnya. Tetapi kelakuan mereka yang sedemikian itu adalah disaat tidak berguna lagi, keimanan seseorang yang belum pernah beriman sebelum peristiwa tersebut atau memang belum pernah berbuat kebaikan dengan keimanan yang sudah dimilikinya itu.” (HR:Imam Bukhari, Muslim, dan Abu Daud)
  1. Munculnya binatang ajaib:
Alamat tanda Kubra yang kedua ialah munculnya binatang yang ajaib atau aneh sekali, sebab binatang ini dapat bercakap-cakap, yakni memberitauhkan kepada orang -orang yang tidak beriman terhadap ayat-ayat Allah SWT, sebagaimana yang diceritakan Allah Ta`ala didalam kitab suciNya yakni Al-Qur`an Al-Karim, sebagai berikut:
(Artinya):” Dan ketika keputusan datangnya hari Kiamat sudah dekat saat tibanya dan akan adanya siksa kepada orang-orang kafir, maka Kami mengeluarkan suatu binatang dari bumi yang dapat berkata-kata terhadap orang-orang tadi, memberitahukan bahwa para manusia itu sama tidak beriman kepada ayat-ayat Kami.” (QS:An-Naml:82)
# Dan Rasulullah SAW bersabda:
(Artinya):” Sesungguhnya pertama-tama tanda-tanda hari Kiamat yang akan keluar yaitu terbitnya Matahari dari arah Barat dan keluarnya binatang kepada orang banyak diwaktu Dhuha. Mana saja diantara keduanya itu tidak akan lama yakni hanya amat sebentar sekali. Maksudnya, andaikata yang terjadi lebih dulu sebelum kawannya, maka yang lainnya pasti akan menyusul sebentar lagi dibelakangnya.” (HR:Muslim dan Abu Daud )
Dalam Hadist diatas dijelaskan bahwa yang keluar lebih dahulu itu belum lagi dapat ditentukan. Jadi dapat saja Matahari dari arah Barat yang akan terjadi lebih dulu atau binatang yang ajaib tadi. Sekalipun demikian jarak antara keduanya itu tidak akan lama yakni hanya amat sebentar sekali. Maksudnya, andaikata yang terjadi lebih dulu adalah keluarnya Matahari dari Barat, maka keluarnya binatang aneh itupun tidak lama lagi.
Sebaliknya jikalau binatang aneh itu yang lebih dahulu keluar, maka munculnya Matahari dari Baratpun akan terjadi sesaat kemudian setelah itu. Ringkasnya keduanya itu adalah sebagai tanda yang pertama kali yang menandakan bahwa hari Kiamat sudah amat dekat sekali saat terjadinya dan dikala itu keimanan seseorang kafir atau taubatnya seseorang mukmin yang bermaksiat kepada Allah, sudah tidak dapat diterima lagi olehNya.
Selanjutnya yang perlu kita sekalian maklum telah bagaimana keadaan Matahari yang keluar dari arah Barat. Apakah ia keluar dari Barat, lalu setelah datang ditengah langit (istiwa`) kemudian kembali lagi ke Barat, ataukah terus sampai terbenam yaitu diarah Timur? Dan apakah dari arah Barat itu terus menerus sampai datangnya hari Kiamat, ataukah hanya sehari saja?
Persoalan ini tidak perlu dibahas panjang lebar, sebab memang tidak ada keterangan sama sekali, baik dari ayat-ayat kitab suci Al-Qur`an Al-Karim atau Al-Hadist Ash Shahih. Demikian pula hal ihwal binatang yang dikatakan aneh itu dan pula yang dapat berbicara. Ada yang menceritakan bahwa binatang itu tingginya 60 (enam puluh) Zira` (Hasta) dengan seukuran hastanya Nabiyullah Adam As dan bahwa wajahnya seperti wajah manusia, tetapi kepalanya semacam kepala lembu dan matanya bagaikan mata babi serta telinganya seperti  telinga gajah. Diceritakan pula bahwa binatang tersebut tidak dapat disusul oleh orang yang mencarinya dan seseorang yang hednak melarikan diri daripadanya, pasti tidak dapat melepaskan diri untuk mengelak dari kejarannya. Juga cerita bahwa binatang tadi berwujud sebagai ular yang melingkar didinding Ka`bah atau berwujud sebagai binatang yang ada bulunya. Semua cerita yang tersebut diatas, tidak dapat dijadikan kepercayaan sama sekali, sebab memang tidak ada keterangan dari agama, baik dari Firman Allah SWT ataupun sabda Rasulullah SAW.
# Imam Ar Razi menerangkan demikian:
(Artinya):” Ketahuilah olehmu, sesungguhnya tidak ada keterangan sama sekali didalam kitab suci Al-Qur`an tentang perkara yang sedemikian itu (Yakni tentang sifat-sifat binatang sebagaimana yang diuraikan diatas), maka apabila ada Hadist yang shahih dari Rasulullah SAW tentulah wajib diterima. Tetapi sekiranya tidak ada, maka cerita-cerita tersebut sama sekali tidak perlu dianggap.”
Ringkasnya persoalan binatang tersebut adalah termasuk hal-hal gaib yang tidak terdapat keterangannya didalam Al-Qur`an dan tidak pula didalam Al-Hadist. Yang ada hanyalah penjelasan bahwa setelah dekat kepada hari Kiamat nanti, maka akan muncullah suatu binatang yang dapat bercakap-cakap, memberitahukan kepada orang banyak. Keterangan yang selain sedemikian ini, tidak ada sedkitpun. Hanya saja ada Hadist Shahih yang tersebut dalam kitab Al-Jami`ush Shaghir diceritakan oleh Sahabat  Abu Hurairah ra , sabda Rasulullah SAW demikian.
(Artinya):” Binatang (yang sebagai tanda akan tibanya hari Kiamat) itu keluar dengan membawa cincinnya  Nabi Sulaiman dan tongkatnya Nabi Musa As, kemudian memberikan semacam tanda kepada wajahnya orang mukmin  dengan menggunakan tongkatnya dan mencap (memberi stempel) pada hidung orang kafir  dengan menggunakan cincin itu, sehingga orang-orang yang ahli menjamu tamu sama berkumpul yang satu mengucapkan: Hai orang mukmin dan yang lainnya mengucapkan hai orang kafir.” (HR:Ahmad, Turmidzi, Ibnu Majah dan Hakim) 
Adapun Hadist lain yang bertingkat Hasan dan tersebut dalam Al-Jami`ush Shagir pula, sabda Rasulullah SAW demikian:
(Artinya):” Binatang itu akan keluar, lalu memberi tanda tanda kepada orang banyak dihidungnya. Orang-orang sama beramai-rami gemuruh sekali, sehingga ada orang yang membeli binatang tersebut. Pembeli itu ditanya:” Dari siapakah engkau membeli ini?” Jawabnya:” Dari orang yang dicap hidungnya.” (HR:Ahmad dan Abu Umamah)
Kemudian bagaimanakah pembicaraan binatang tadi? Didalam Al-Qur`an Al-Karim surat Thoha ayat 20 dijelaskan bahwa Nabiyullah Musa As, ketika melemparkan tongkatnya dengan perintah Allah Ta`ala, lalu tongkat itu menyusuri bumi menjadi ular kecil yang amat cepat larinya diterangkan pula dalam surat Al-Naml mulai ayat 16 bahwa Nabiyullah Sulaiman As mengerti pembicaraan burung, dapat mendengar dan memahami percakapan semut yang sedang mengajak kawan-kawannya supaya memasuki liangnya kembali, karena takut kalau-kalau terinjak oleh kaki beliau (Nabi Sulaiman) serta tentaranya dan beliau agaknya dikira tidak merasa atau tidak mengerti hal-ihwalnya ataupun ucapannya. Dikala itu, Nabiyullah Sulaiman As lalu tertawa karena mendengar kata-kata semut tadi yang seolah-olah sebagai komanda yang mengepalai lain-lainnya. Selain itu dijelaskan pula bahwa burung Hud-Hud memberitahukan kepada beliau As perihal Negeri Sabak dan keadaan Ratunya yang bernama Bilqis, sebagaimana yang dicantumkan dalam Al-Qur`an Al-Karim sebagai berikut:
(Artinya):” Sesungguhnya saya melihat Ratu putri yang merajai seluruh manusia senegri Sabak (serta dikarunia segala sesuatu) yang dikehendaki juga ia mempunyai singgasana yang agung sekali. Saya melihat Ratu putri beserta sekalian kaumnya sama bersujud (yakni menyembah) kepada matahari, tidak kepada Allah dan semua amalan-amalannya diperhias oleh syetan, maka dipalingkanlah dari jalan yang benaroleh sebab itu mereka tidak memperoleh petunjuk sama sekali. Sulaiman As berkata:” Mengapa mereka tidak suka bersujud kepada Allah yang mengeluarkan apa-apa yang tersimpan dilangit dan dibumi dan Dia yang Maha mengetahui segala sesuatu yang engkau semua rahasiakan atau perlihatkan.” (QS:An-Naml:23-25)
Begitulah pembicaraan antara burung Hud-Hud dengan Nabiyullah Sulaiman As seperti itu pulalah cara percakapan antara binatang yang akan keluar dari bumi disaat dekatnya hari Kiamat nanti dengan para manusia diakhir zaman. Jadi bagaimana caranya percakapan itu sehingga orang-orang banyak mengerti semuanya, tentunya tidak jauh berbeda dengan cara Hud-Hud dan Nabi Sulaiman As sebagaimana diterangkan diatas. Nabi Sulaiman As juga dapat memahami tujuan ucapannya. Semua itu kudrat dan iradatnya Allah Ta`ala yang Maha Menguasai alam semesta ini.
    Sampai disini saya sudahi dulu tulisan berjudul. Asyratus-Sa`ah Al-Kubra (Tanda-Tanda Hari Kiamat yang besar). Bagian Pertama, terima kasih atas segala perhatian serta mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Jumpa lagi kita insya Allah dengan Bagian Kedua yang pastinya lebih seru, lebih menarik untuk dibaca. Wabillahi Taufik wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

INFO

SAYA MEMBUAT BLOG INI UNTUK MENAMBAH WAWASAN DAN ILMU PENGHETAHUAN TENTANG ISLAM . BAHWA ILMU INI SANGATLAH PENTING UNTUK KALIAN SEMUA DENGAN ILMU INI KALIAN AKAN MENDAPATKAN KESELAMATAN DAN KEBAHAGIAN DI DUNIA MAUPUN DI AKHIRAT. AMIN YA RABBAL ALAMIN.

Followers

Popular Posts

MAKNA ALLAH SWT

Makna ”Allah SWT”:
Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa makna ”Allah SWT” adalah: Allah (Tuhan) yang Mahasuci dan Mahatinggi.

Sebenarnya, SWT (Subhanahu wa Ta’ala) bukan satu-satunya lafaz yang disertakan oleh ummat Islam setelah lafaz ”Allah”. Masih banyak lagi lafaz-lafaz lain, antara lain:
- ’Azza wa Jalla => Allah ’Azza wa Jalla
- Jalla Jalaluh => Allah Jalla Jalaluh
- Tabaroka wa Ta’ala => Allah Tabaroka wa Ta’ala

Semua lafaz tersebut adalah sifat-sifat kemuliaan dan keagungan Allah SWT.

Perlu diperhatikan, meski pun secara bahasa lafaz ”Allah” berarti ”Tuhan”, sebagai seorang muslim kita harus tetap meyakini bahwa ”Allah” adalah nama bagi ”Zat” Tuhan Pencipta dan Pengatur alam semesta ini. Sebab Al-Qur’an sendiri – yang notabenenya wahyu Tuhan – menegaskan bahwa ”Allah” adalah nama bagi Tuhan Pencipta dan Penguasa jagad raya ini. Demikian juga dalam hadits-hadits Rasulullah Muhammad saw.

Wallahu a’lam.