Minggu, 05 Februari 2017

Hasil gambar untuk pengemis menghina rasulullah

Kisah yang mengharukan kali ini adalah kisah Pengemis buta Yang selalu menghina Rasulullah SAW. Dari kisah ini terdapat tampilan pribadi Rasulullah SAW yang sesungguhnya, ia meninggalkan sebuah kesan yang sangat dalam yang tidak akan bisa terlupakan. Semoga kisah kali ini dapat menambah kecintaan kita terhadap Rasulullah sang panutan hidup kita. Berikut kisahnya :

Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah terdapat seorang pengemis Yahudi yang buta. Hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya."

Setiap pagi Rasulullah mendatanginya dengan membawa makanan dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah menyuapi makanan yang dibawanya ke pada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah melakukannya hingga menjelang beliau wafat.

Setelah Rasulullah wafat, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi yang buta itu. Suatu hari Abu Bakar ra berkunjung ke rumah putrinya Aisyah ra. Beliau bertanya, "Anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan?"
Aisyah menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah, cngkau adalah scorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kccuali satu sunnah saja."
"Apakah itu?" tanya Abubakar RA.
"Setiap pagi Rasulullah selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana” kata Aisyah.

Setelah Mendengar penuturan putrinya, Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "Siapakah kamu?"
Abu Bakar ra menjawab, "Aku orang yang biasa membawa makanan untukmu"
"Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku," jawab si pengemis buta itu. "Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan padaku dengan mulutnya sendiri," pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abu Bakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, "Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah saw."

Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu bakar RA ia pun terperanjat dan menangis. kemudian Pengemis itu berkata, "Benarkah demikian?
“Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pemah memarahiku sedikit pun, bahkan ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia."

Akhirnya Pengemis Yahudi buta tersebut bersyahadat di hadapan Abubakar RA. Betapa Rasulullah SAW meninggalkan kesan yang begitu dalam pada hati pengemis tersebut. Semoga kisah ini memberikan inspiratif bagi kita untuk menjadi orang yang lebih sabar dan berpribadi yang lembut. Betapa perilaku lembut dapat meluluhkan hati Keras seseorang. Insya Allah !! 
[Kisah Orang Sabar]

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

INFO

SAYA MEMBUAT BLOG INI UNTUK MENAMBAH WAWASAN DAN ILMU PENGHETAHUAN TENTANG ISLAM . BAHWA ILMU INI SANGATLAH PENTING UNTUK KALIAN SEMUA DENGAN ILMU INI KALIAN AKAN MENDAPATKAN KESELAMATAN DAN KEBAHAGIAN DI DUNIA MAUPUN DI AKHIRAT. AMIN YA RABBAL ALAMIN.

Followers

Popular Posts

MAKNA ALLAH SWT

Makna ”Allah SWT”:
Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa makna ”Allah SWT” adalah: Allah (Tuhan) yang Mahasuci dan Mahatinggi.

Sebenarnya, SWT (Subhanahu wa Ta’ala) bukan satu-satunya lafaz yang disertakan oleh ummat Islam setelah lafaz ”Allah”. Masih banyak lagi lafaz-lafaz lain, antara lain:
- ’Azza wa Jalla => Allah ’Azza wa Jalla
- Jalla Jalaluh => Allah Jalla Jalaluh
- Tabaroka wa Ta’ala => Allah Tabaroka wa Ta’ala

Semua lafaz tersebut adalah sifat-sifat kemuliaan dan keagungan Allah SWT.

Perlu diperhatikan, meski pun secara bahasa lafaz ”Allah” berarti ”Tuhan”, sebagai seorang muslim kita harus tetap meyakini bahwa ”Allah” adalah nama bagi ”Zat” Tuhan Pencipta dan Pengatur alam semesta ini. Sebab Al-Qur’an sendiri – yang notabenenya wahyu Tuhan – menegaskan bahwa ”Allah” adalah nama bagi Tuhan Pencipta dan Penguasa jagad raya ini. Demikian juga dalam hadits-hadits Rasulullah Muhammad saw.

Wallahu a’lam.