Minggu, 05 Februari 2017

Gambar terkait

Abu Bakar Siddiq R.A adalah sahabat paling dekat kepada Rasulullah SAW, beliau juga orang termasuk orang yang paling pertama masuk Islam. Dia terkenal dengan kejujurannya bahkan sebelum memasuki agama Islam.

Abu Bakar Siddiq R.A memiliki keutamaan dan kelebihan yang banyak sekali. Adapun kisah yang akan dinukilkan kali ini adalah mengenai karomah (kelebihan atau kemuliaan yang Allah berikan kepadanya).

Semoga apa yang dinukilkan ini, dapat menambah keimanan kita. Bahwa karomah dapat diberikan kepada siapa saja yang bertakwa kepada Allah SWT. Dan yang perlu kita perhatikan adalah jangan beribadah berharap pada Karomah. Karena ini akan membuat seseorang menjadi SESAT.

Banyak orang berzikir dan beribadah untuk mendapatkan kekuatan supranatural.  Ingat Sobat,  jika kita beribadah berharap kesaktian atau kekuatan dan bukan berdasarkan Kemurnian kepada Allah, maka Setan Atau Jin lah yang menungganginya. Dan ini akan membawa seseorang kepada Jurang Neraka Selama-lamanya.

Seperti halnya mungkin Kisah Karomah Para Wali Allah, yang terlalu banyak ditambah-tambahi dan diada-adakan. Sehingga menganggap bahwa mereka bisa lebih hebat dari pada Para Sahabat Nabi. Sementara Para Sahabat Nabi adalah manusia yang paling terbaik disetiap jaman Islam. Bahkan debu yang menempel pada keledai seorang sahabat Nabi tidak akan mampu mengimbangi bagaimanapun dahsyatnya amalan para Wali Allah.

Maka mari kita luruskanlah keyakinan kita, bahwa karomah adalah sesuatu Pemberian Allah SWT. Dan bukan merupakan kesaktian dari seseorang.

Baiklah sobat, semoga Nukilan kisah Karomah Sahabat Nabi Ini dapat membuat keyakinan kita semakin Mantap Kepada Allah SWT semata.

Berikut kisahnya :

Kisah Pertama
Diriwayatkan dari Imam Bukhari dan Muslim bahwa Abdurrahman bin abu bakar berkata “Pada Suatu hari, Abu Bakar Siddiq R.A didatangi oleh tiga orang tamu dirumahnya. Lalu Abu Bakar Siddiq pergi menemui Rasulullah SAW. Untuk makan malam. Ia baru kembali kerumahnya pada tengah malam. Setibanya dirumah, istrinya bertanya “Apa yang menyebabkan kamu menahan tiga orang tamumu disini ?”

“Sudahkah engkau berikan makan malam pada tiga orang tamuku itu ?” tanya Abu Bakar pada istrinya kembali.

Istrinya menjawab “Mereka tidak mau makan sebelum engkau datang”
“Demi Allah, sedikitpun aku tidak akan makan” ucap Abu Bakar.
Kemudian Abu Bakar Siddiq RA menemui tamunya dan berkata “Makanlah hidangan ini”.

“Demi Allah, kami sungguh heran. Setiap kali kami makan sesuap, hidangan itu menjadi bertambah banyak sampai kami semua merasa kekenyangan. Dan hidangan itu bertambah banyak saja dari semula” jawab seorang tamunya.

Ketika Abu Bakar melihatnya, ia pun melihat hidangan itu sangat banyak. Lalu ia bertanya pada istrinya, “Wahai Istriku, apakah engkau memasak makanan sebanyak ini ?”

“Tidak, Demi Allah ! Sungguh hidangan ini bertamabah banyak tiga kali dari semula,” Jawab istrinya menjelaskan.

Kemudian Abu Bakar ikut makan dari hidangan itu sambil berkata “mungkin ini perbuatan setan”. Setelah para tamunya pulang. Abu Bakar membawa hidangan itu kepada Rasulullah SAW.

Esok paginya, hidangan itu seperti semula. Saat itu, kami sedang mempunyai janji dengan suatu kaum. Setelah batas waktunya berlalu, dua belas orang dari kami keluar. Mereka sambil membawa teman-temannya yang banyak. Kemudian Rasulullah SAW menyuruh mereka datang lagi untuk makan bersama hidangan itu hingga puas.”


Kisah Ke-2
Imam Fakhrur Razi ketika menafsirkan surat Al Kahfi, Menceritakan “ Termasuk salah satu karamah Abu Bakar Siddiq RA ialah ketika jenazah beliau sedang diusung sampai didepan pintu makam Rasulullah SAW, orang-orang yang sedang mengusungnya berkata “Assalamu Alaika Ya Rasulullah, ini Abu Bakar sedang diluar pintu”

Tiba-tiba pintu makam Rasulullah SAW terbuka dan terdengar suara dari arah makam beliau, “Masuklah orang yang dicintai kepada orang yang mencintainya”.

Kisah Ke-3
Dalam riwayat lain Urwah bin Zubair RA meriwayatkan dari Aisyah RA bahwa Abu Bakar pernah memberikan 20 gantang hasil kurma semasa ia sehat. Ketika telah mendekati ajalnya beliau berkata, “Hai putraku, tidak seorangpun berada dalam keadaan cukup yang lebih kusenangi dari pada dirimu, dan tidak akan ada seorang pun berada dalam kesempitan yang tidak kuinginkan dari pada dirimu. Dulu ketika kuberikan kepadamu hasil kurma sebanyak 20 gantang engkau tidak akan menerimanya. Sekarang hasil kurma itu akan menjadi harta waris. Oleh karena itu, nanti bagikanlah pada kedua saudara lelakimu dan kedua saudara perempuanmu sesuai ketetapan Al qur’an”

“Wahai ayahku, saudara perempuanku hanya satu yaitu asma’, lalu siapa yang lain ? tanya Aisyah keheranan.

Abu Bakar menjawab “ Aku melihat dari kandungan ibumu akan lahir seorang perempuan”

Aisyah berkata, “Apa yang dikatakannya benar, bayi yang lahir kemudian adalah perempuan”

Demikian karomah Abu Bakar Siddi q RA yang diberikan Allah kepadanya, sehingga Allah menunjukkan kebesarannya melalui sahabat yang mulia ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

INFO

SAYA MEMBUAT BLOG INI UNTUK MENAMBAH WAWASAN DAN ILMU PENGHETAHUAN TENTANG ISLAM . BAHWA ILMU INI SANGATLAH PENTING UNTUK KALIAN SEMUA DENGAN ILMU INI KALIAN AKAN MENDAPATKAN KESELAMATAN DAN KEBAHAGIAN DI DUNIA MAUPUN DI AKHIRAT. AMIN YA RABBAL ALAMIN.

Followers

Popular Posts

MAKNA ALLAH SWT

Makna ”Allah SWT”:
Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa makna ”Allah SWT” adalah: Allah (Tuhan) yang Mahasuci dan Mahatinggi.

Sebenarnya, SWT (Subhanahu wa Ta’ala) bukan satu-satunya lafaz yang disertakan oleh ummat Islam setelah lafaz ”Allah”. Masih banyak lagi lafaz-lafaz lain, antara lain:
- ’Azza wa Jalla => Allah ’Azza wa Jalla
- Jalla Jalaluh => Allah Jalla Jalaluh
- Tabaroka wa Ta’ala => Allah Tabaroka wa Ta’ala

Semua lafaz tersebut adalah sifat-sifat kemuliaan dan keagungan Allah SWT.

Perlu diperhatikan, meski pun secara bahasa lafaz ”Allah” berarti ”Tuhan”, sebagai seorang muslim kita harus tetap meyakini bahwa ”Allah” adalah nama bagi ”Zat” Tuhan Pencipta dan Pengatur alam semesta ini. Sebab Al-Qur’an sendiri – yang notabenenya wahyu Tuhan – menegaskan bahwa ”Allah” adalah nama bagi Tuhan Pencipta dan Penguasa jagad raya ini. Demikian juga dalam hadits-hadits Rasulullah Muhammad saw.

Wallahu a’lam.