Senin, 27 Februari 2017

Alangkah sempurna Agama Islam sampai-sampai etika berhubungan antara suami dan istri pun di jelaskan dengan sangat detail, dimana berhubungan suami istri merupakan sebuah Ibadah yang dikhususkan kepada orang yang sudah melewati pintu pernikahan ini memang merupakan salah satu kebutuhan biologis yang harus di penuhi oleh suami dan istri.  Untuk itu, ada beberapa pesan Rasulullah SAW untuk para wanita saat melayani suami di tempat tidur.



Inilah 9 Wasiat Rasulullah Saw Kepada Wanita Ketika Berhubungan Suami Istri :

1. Wasiat Pertama
Memberi nuansa kemesraan dengan penampilan. Rasulullah SAW bersabda: Sebaik-baik wanita adalah yang jika engkau melihatnya akan membahagiakan dirimu, jika engkau memerintahnya akan mentaatimu, dan jika engkau tidak berada di sampingnya ia akan menjaga hartamu dan dirinya sendiri. (HR. Bukhari).

Oleh karena itu, kecantikan dan kerapian istri sangat disukai suami. Maka pada saat akan beribadah di kamar, bersoleklah sebaik-baik penampilan yang disukai suami dan di ridhoi Allah SWT. Karena itu akan menambah nuansa kemesraan saat Berhubungan Suami Istri.

2. Wasiat Kedua
Mempesona setiap kali di pandang. Rasulullaah SAW bersabda:Istri yang terbaik ialah istri yang mempesonakanmu setiap kali kau pandang (HR. An-Nas)
akan melimpahkan pahala yang sangat besar.

3. Wasiat Ketiga
Memenuhi ajakan suami dengan segera. Rasulullah SAW bersabda:Bilamana seorang suami mengajak istrinya (untuk berhubungan suami istri), maka penuhilah dengan segera sekalipun istri sedang sibuk di dapur! (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

Hasrat berhubungan memang sebuah kebutuhan biologis yang tidak bisa ditunda pemenuhannya (bagi suami-istri). Maka dari itu Allah SWT menciptakan makhluk-Nya serba berpasang-pasangat dengan salah satu alasannya yaitu agar manusia dapat dengan halal menyalurkan hasrat berhubungan suami istri kepada pasangan halalnya. Istri yang tidak memenuhi keinginan suami dengan segera, maka siksa di akhirat sangatlah pedih untuknya. Dan tidak dapat di pungkiri lagi bahwa hal tersebutlah yang merupakan salah satu faktor ketidak harmonisan dalam rumah tangga.'

4. Wasiat Keempat
Dilarang berhubungan suami istri ketika h4!dh dan n!f4s. Rasulullaah SAW bersabda:  Maka setubuhilah istrimu sesuka hatimu, dari depan dan dari belakang! Tetapi jangan melalui dzubur dan jangan ketika (istrimu) sedang haid (HR. Tirmidzi).

Sebagaimana sudah kita ketahui, bahwasannya wanita yang sedang h4!dh dan nifas tidak boleh d!setubuh!. Juga perlu di ingat bahwa berhubungan melalui dzvbur itu tidak diperbolehkan dalam agama. Maka, seorang istri haruslah mengingatkan hal tersebut kepada suami.

5. Wasiat Kelima
Dilarang memandangi alat kel4m!n suami. Rasulullaah SAW bersabda: Tatkala salah seorang diantara kalian bersetubuh dengan istri atau budak wanitanya, maka janganlah memandangi alat kel4m!nnya! Karena yang demikian itu bisa menyebabkan kebutaan. (HR. Baihaqi).

Oleh karenanya, janganlah seorang istri melihat kem4lu4n suami, begitupun sebaliknya meskipun hal tersebut di makruhkan.
Dilarang membayangkan tubuh laki-laki lain. Allah SWT berfirman: Orang-orang yang menganggap istrinya sebagai ibunya di antara kalian (padahal jelaslah) bahwa istri bukanlah ibu mereka! Ibu mereka tiada lain adalah wanita yang melahirkan mereka.

Sesungguhnya mereka itu benar-benar mengucapkan ucapan mungkar lagi dusta!(QS. Al-Mujadilah ayat 2). Suatu keharusan bagi suami dan istri saat berhubungan suami istri dilarang membayangkan wajah orang lain karena dikhawatirkan terjadinya talak dhihar.

7. Wasiat Ketujuh 
Pandai menata kenyamanan tempat tidur. Sebagaimana pesan Rasul kepada putrinya, Siti Fatimah: Wahai Fatimah, wanita yang menghamparkan alas untuk berbaring, atau menata rumah untuk suaminya dengan baik hati, berserulah para malaikat untuknya. Teruskanlah amalmu, maka Allah SWT telah mengampunimu dari dosa yang lalu dan yang akan datang. Dikarenakan, alas tidur merupakan faktor penting untuk mewujudkan kemesraan dan kepuasan berhubungan suami istri, maka tatalah tempat tidur sebelum istri melayani suami. Karena, yang demikian itu, amat besar pahalanya.

8. Wasiat Kedelapan
Merahasiakan usrusan ranjang kepada orang lain. Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya sehina-hina derajat manusia di sisi Allah kelak pada hari kiamat ialah suami yang berhubungan istrinya dan istripun senang melayani berhubungan suami istri, kemudian salah satu di antara keduanya membuka rahasia persetvbuh4n itu kepada orang lain. (HR. Muslim).

Seorang istri yang shalihah pastinya akan menjaga rahasia dengan suaminya saat berhubungan suami istri karena yang demikian itu merupakan salah satu upaya menutup aibnya.

9. Wasiat Kesembilan
Memahami etika bersetubuh. Dengan memahami etika bersetubuh yang baik, dari segi kesehatan dan agama tentunya akan menghasilkan kenikmatan dan melahirkan generasi-generasi yang shalih dan shalihah.
Demikianlah 9 Wasiat Rasul Kepada Wanita Ketika Berhubungan Suami Istri, Semoga Bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

INFO

SAYA MEMBUAT BLOG INI UNTUK MENAMBAH WAWASAN DAN ILMU PENGHETAHUAN TENTANG ISLAM . BAHWA ILMU INI SANGATLAH PENTING UNTUK KALIAN SEMUA DENGAN ILMU INI KALIAN AKAN MENDAPATKAN KESELAMATAN DAN KEBAHAGIAN DI DUNIA MAUPUN DI AKHIRAT. AMIN YA RABBAL ALAMIN.

Followers

Popular Posts

MAKNA ALLAH SWT

Makna ”Allah SWT”:
Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa makna ”Allah SWT” adalah: Allah (Tuhan) yang Mahasuci dan Mahatinggi.

Sebenarnya, SWT (Subhanahu wa Ta’ala) bukan satu-satunya lafaz yang disertakan oleh ummat Islam setelah lafaz ”Allah”. Masih banyak lagi lafaz-lafaz lain, antara lain:
- ’Azza wa Jalla => Allah ’Azza wa Jalla
- Jalla Jalaluh => Allah Jalla Jalaluh
- Tabaroka wa Ta’ala => Allah Tabaroka wa Ta’ala

Semua lafaz tersebut adalah sifat-sifat kemuliaan dan keagungan Allah SWT.

Perlu diperhatikan, meski pun secara bahasa lafaz ”Allah” berarti ”Tuhan”, sebagai seorang muslim kita harus tetap meyakini bahwa ”Allah” adalah nama bagi ”Zat” Tuhan Pencipta dan Pengatur alam semesta ini. Sebab Al-Qur’an sendiri – yang notabenenya wahyu Tuhan – menegaskan bahwa ”Allah” adalah nama bagi Tuhan Pencipta dan Penguasa jagad raya ini. Demikian juga dalam hadits-hadits Rasulullah Muhammad saw.

Wallahu a’lam.