Senin, 06 Februari 2017

Gambar terkait
Gumilang.me – Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh mulia yang memiliki banyak keutamaan. Pada bulan inilah, seluruh umat Islam diwajibkan untuk berpuasa, menahan diri dari hal-hal yang semulanya boleh untuk tidak dilakukan demi menaati Rabb semesta alam. Bulan suci Ramadhan tidak hanya dikenal sebagai bulan ibadah, bulan ini juga merupakan bulan yang sangat bersejarah bagi seluruh umat Muslim.
Pada bulan suci ini, banyak sekali peristiwa-peristiwa yang sangat luar biasa hebat dalam sejarah Islam. Pasti penasaran kan apa saja peristwa luar biasa dalam sejarah Islam yang terjadi pada bulan Ramadhan.

Perang Badar

Kalau kita mengumpulkan semua peristiwa-peristiwa bersejarah Islam yang pernah terjadi di bulan Ramadhan, sudah pasti kisah Perang Badar adalah peristiwa yang paling dikenal dan sangat banyak terdapat hikmat dan pelajarannya.
Perang ini adalah perang besar pertama yang terjadi antara orang-orang beriman dengan orang-orang kafir, yang telah ingkar kepada Allah SWT. Tidak ada satupun dari orang munafik yang turut serta dalam perang tersebut. Sehingga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjamin kepada setiap sahabatnya yang wafat di Perang Badar adalah syuhada dan dijamin surga.
Pada mulanya, Rasulullah dan para sahabatnya tidak mengira akan terjadi perang tersebut, beliau bersama dengan para sahabat hanya ingin mencegat kafila dagang Quraisy yang dipimpin langsung oleh Abu Sufyan dengan harta 1000 ekor onta yang disesaki dengan harta seniali 50.000 dinar emas. Alasan Rasulullah dan para sahabat mencegatnya adalah orang-orang Quraisy adalah orang kafir yang mengumandangkan perang terhadap umat Islam (kafir harbi), merampas harta mereka ketika berada di Mekah, dan mengusir merkea dari wilayah tersebut. Tidak disangka-sangka ternyata berita pencegatan tersebut sampai ketelinga pembesar-pembesar Quraisy di Mekah. Mereka langsung keluar dengan kekuatan yang sangat besar hanya untuk mengadapi pasukan muslim.
Bertemulah dua pasukan yang sangat tidak imbang jumlahnya. Pasukan Islam hanya 314 orang dan pasukan Mekah sebanyak 1300 orang. Rasulullah pun sempat merasa khawatir dengan hal tersebut, beliau yang masih belum menyaksikan loyalitas dari penduduk (pasukan) Madinah di tengah masa-masa sulit. Adapun pasukan dari Mekah beliau tahu karena telah bersama-sama mengalami masa-masa sulit, sehingga ketika itu Abu Bakar dan juga Umar yang meyakinkan kepada Rasulullah, Rasulullah pun belum merasa puas, Rasulullah hanya menunggu reaksi dari pasukan Madinah tersebut.
Pada Akhirnya berbicaralah salah satu Anshar, al-Miqdad bin ‘Amr seraya berkata, “Wahai Rasulullah, majulah terus sesuai apa yang diperintahkan Allah kepada anda. Kami akan bersama Anda. Demi Allah, kami tidak akan mengatakan sebagaimana perkataan Bani Israil kepada Musa: ‘Pergi saja kamu, wahai Musa bersama Rab-mu (Allah) berperanglah kalian berdua, biar kami duduk menanti di sini saja.” Kemudian al-Miqdad menambahkan,“Tetapi pegilah Anda bersama Rab Anda (Allah), lalu berperanglah kalian berdua, dan kami akan ikut berperang bersama kalian berdua. Demi Dzat Yang mengutusmu dengan kebenaran, andai Anda pergi membawa kami ke dasar sumur yang gelap, kami pun siap bertempur bersama Anda hingga Anda bisa mencapai tempat itu.”
Pada malam 17 Ramadhan 2H, Rasulullah menyibukkan dirinya dengan berdoa untuk pertempuran, keesokan harinya. Beliau mendoakan dan menyebut satu per satu nama-nama tokoh dari Quraisy, Abu Jahl dll agar dibinasakan dari pertempuran keesokan harinya. Benar saja, tidak ada satupun dari nama yang beliau sebutkan melainkan tewas di Badr.
Hasil gambar untuk perang badar
Keesokan harinya, berkecamuklah peperangan besar, lemparan tombak dan gemertak pedang yang beradu memenuhi medan Badar. Dengan jumlah yang sangat jauh minimnya, pasukan Islam sempat terdesak dan hampir mengalami kekalahan. Akhirnya, Allah SWT menurunkan sebuah bala bantuan dngan diturunkannya pasukan langit yaitu para malaikat. Tidak tanggung-tanggung, pemimpin para malaikut pun ikut membantu peperangan tersebut, yakni Malaikat Jibril. Rasulullah bersabda,“Bergembiralah wahai Abu Bakar, pertolongan Allah sudah datang. Ini Jibril sedang memegang tengkuk kuda guna memacunya, yang pada gigi serinya terdapat debu.”
Allah pun memenangkan pembela-pembela agamanya dan menghinakan pasukan iblis tersebut. Tewaslah semua pembesar-pembesar Quraisy yang turut dalam peperangan sehingga meninggalkan duka yang sangat mendalam dan mental yang jatuh di kalangan orang-orang Mekah.

Penaklukkan Kota Mekah

Peristiwa lain di bulan Ramadhan yang menorehkan sejarah besar dalam perjalanan umat Islam adalah peristiwa penaklukkan kota Mekah. Peristiwa besar ini terjadi karena penghianatan yang dilakukan oleh orang-orang Quraisy dalam perjanjian Hudaibiyah. Salah satu poin perjanjian adalah “Barang siapa yang ingin masuk ke kelompok Rasulullah, maka dipersilahkan bergabung dan yang ingin bergabung dengan orang-orang Mekah juga dipersilahkan bergabung. Kabilah manapun yang bergabung dengan salah satu kelompok ini, maka ia adalah sekutu dari kelompok tersebut. Dan permusuhan yang ditujukan kepada kabilah-kabilah tersebut, dianggap permusuhan terhadap kelompok tersebut.” Sesuai dengan perjanjian, Bani Khuza’ah masuk ke kelompok Rasulullah dan Bani Bakr bergabung dengan orang-orang Quraisy lainnya.
Ternyata Bani Bakr memanfaatkan kondisi damai ini untuk melancarkan serangan kepada Bani Khuza’ah, agar mereka bisa membunuh orang-orang Khuza’ah tanpa mereka bersiap mengadakan perlawanan. Di suatu malam Bani Bakr mulai keluar dan menuju tempat Bani Khuza’ah. Mereka memburu Bani Khuza’ah sampai orang-orang Khuza’ah berlari ke tanah haram agar aman dari pembunuhan. Salah seorang dari Bani Bakr menyeru pemimpinnya yang bernama Naufal“Wahai Naufal, sesungguhnya kita memasuki tanah haram. Ingatlah Tuhanmu, Tuhanmu.” Naufal malah menjawab, “Wahai Bani Bakr, tidak ada Tuhan pada hari ini!! Balaskan dendam kalian!! Aku bersumpah, kalau perlu kalian boleh mencuri di tanah haram. Tunggu apa lagi, balaskan dendam kalian di dalam tanah haram!!” Dan terjadilah pembantaian di tanah haram. Peristiwa ini merupakan pelanggaran terhadap perjanjian damai yang telah disepakati, perjanjian damai Hudaibiyah telah dirobek-robek oleh orang-orang Quraisy karena membiarkan sekutu mereka membantai sekutu Nabi Muhammad.
Sampailah kabar tersebut ke telinga Rasulullah, beliau pun memenuhi janjinya terhadap sekutunya, Bani Khuza’ah. Abu Sufyan (yang saat itu masih kafir) datang langsung menemui Rasulullah di Madinah, melobi beliau agar mau memaafkan penghianatan tersebut. Setelah ditolak mentah-mentah oleh Rasulullah, Abu Sufyan datang menemui istri Rasulullah yang merupakan anak kandungnya, Ummu Habibah binti Abu Sufyan, agar anaknya mau melobi Rasulullah. Ternyata Ummu Habibah pun tegas menolak keinginan sang ayah, bahkan ia tidak sudi tikar yang biasa dipakai Rasulullah duduk di rumahnya diduduki sang ayah yang kala itu adalah musuh Allah dan Rasul-Nya.
Abu Sufyan terus melobi orang-orang dekat Rasulullah sampai Abu BakarUmar, dan Ali bin Abi Thalib, agar melobi Rasulullah untuk mengurungkan niat menyerang Mekah. Mereka semua tidak bisa memberikan solusi bagi Abu Sufyan. Ia pun pulang ke Mekah dan membawa kabar genting bahwa Muhammad akan menyerang Mekah.
Hasil gambar untuk penakluk kota mekah
Setelah sepuluh hari lebih bulan Ramadhan tahun 8 H, Rasulullah berangkat ke Mekah bersama 10.000 orang sahabat. Tidak ada satu pun orang Quraisy yang mengetahui keberangkatan beliau dan pasukannya menuju Mekah. Seluruh pasukan Islam memasuki Mekah melalui jalur-jalur yang telah direncanakan sebelumnya, penduduk Mekah pun sangat terkejut dengan kedatangan kaum muslimin. Mereka yang sudah takut sebelumnya, semakin Allah tambahkan rasa takut di dalam hati mereka. Akhirnya Mekah pun ditaklukkan, Rasulullah dan para sahabat Muhajirin memasuki kampung halaman mereka yang telah lama mereka tinggalkan.
Inilah langkah besar pasukan Islam untuk menyerukan Islam di wilayah-wilayah Arab lainnya, karena Mekah menjadi panutan bagi bangsa-bangsa Arab sekitarnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

INFO

SAYA MEMBUAT BLOG INI UNTUK MENAMBAH WAWASAN DAN ILMU PENGHETAHUAN TENTANG ISLAM . BAHWA ILMU INI SANGATLAH PENTING UNTUK KALIAN SEMUA DENGAN ILMU INI KALIAN AKAN MENDAPATKAN KESELAMATAN DAN KEBAHAGIAN DI DUNIA MAUPUN DI AKHIRAT. AMIN YA RABBAL ALAMIN.

Followers

Popular Posts

MAKNA ALLAH SWT

Makna ”Allah SWT”:
Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa makna ”Allah SWT” adalah: Allah (Tuhan) yang Mahasuci dan Mahatinggi.

Sebenarnya, SWT (Subhanahu wa Ta’ala) bukan satu-satunya lafaz yang disertakan oleh ummat Islam setelah lafaz ”Allah”. Masih banyak lagi lafaz-lafaz lain, antara lain:
- ’Azza wa Jalla => Allah ’Azza wa Jalla
- Jalla Jalaluh => Allah Jalla Jalaluh
- Tabaroka wa Ta’ala => Allah Tabaroka wa Ta’ala

Semua lafaz tersebut adalah sifat-sifat kemuliaan dan keagungan Allah SWT.

Perlu diperhatikan, meski pun secara bahasa lafaz ”Allah” berarti ”Tuhan”, sebagai seorang muslim kita harus tetap meyakini bahwa ”Allah” adalah nama bagi ”Zat” Tuhan Pencipta dan Pengatur alam semesta ini. Sebab Al-Qur’an sendiri – yang notabenenya wahyu Tuhan – menegaskan bahwa ”Allah” adalah nama bagi Tuhan Pencipta dan Penguasa jagad raya ini. Demikian juga dalam hadits-hadits Rasulullah Muhammad saw.

Wallahu a’lam.