Saudaraku, sidang pembaca. Kali ini dakwah saya (lewat tulisan) sesuai judul tersebut diatas. Semoga bermanfaat dan yang utama dapat menjadi penawar dan menyejukkan hati serta sebagai sarana syiar dakwah dapat tersebar luaskan. Insya Allah! Saudaraku, didalam kitab suci Al-Qur’an Al-Karim Allah SWT telah menjelaskan bahwa kenikmatan-kenikmatan didalam syurga itu kekal, tidak ada habisnya, kesenangan di syurga terus menerus, tidak henti-hentinya. Makan, minuman, pelayan, para bidadari dan lain-lain lagi. Ringkasnya segala macam kelezatan di syurga adalah tanpa hitungan sama sekali dan berkekalan seterusnya serta semuanya serba menyenangkan dan memuaskan hati.
- Perhatikan Firman Allah SWT :
”Para ahli syurga itu sama duduk-duduk diatas sofa yang bertahtakan emas dan batu permata, mereka duduk bersandar diatasnya, berhadap-hadapan antara orang serorang dengan lain-lainya. Mereka pun dilayani oleh anak-anak muda yang beredar berkeliling dan tetap saja pelayan-pelayan tadi membawa mangkuk, cerek dan piala yang penuh berisi minuman yang memancar jernih. Mereka tidak merasa pening kepala dan tidak pula menjadi mabuk karena minuman tadi. Dan buah – buahan juga dihidangkan, mana saja yang mereka pilih. Demikian pula daging burung, mana saja yang mereka inginkan. Lagi pula bidadari-bidadariyang bermata bulat jelita sekali, bagaikan mutiara yang tersimpan baik-baik. Itulah sebagai balasan dari amalan-amalan yang mereka telah kerjakan.” (QS. Al-Waqi’ah : 15-24)
- Kemudian Firman Nya
”Para ahli Syurga itu memiliki bidadari yang sopan setia lagi pula bermata jelita, mereka itu adalah bagaikan telur yang tersimpan rapi.” (QS. Ash Shaffat : 48-49)
- Dan Firman Nya :
”Para ahli Syurga itu di karuniai bidadari-bidadari yang duduk diatas hamparan yang ditinggikan. Sesungguhnya Kami menjadikan bidadari-bidadari itu dengan kejadian yang baru, maka Kami jadikanlah mereka sebagai gadis-gadis yang suci, penuh kecintaan dan sebaya saja umurnya. Itu semua untuk dikaruniakan kepada orang – orang yang menerima catatan amalnya dengan tangan kanannya.” (QS. Al-Waqi’ah : 34-38)
Saudaraku, didapat keterangan bahwa kecuali beberapa bidadari, jugaistri-istri yang asli yaitu yang ketika masih ada di dunia yang sama-sama masuk syurganya. Semua istri-istrinya itu senantiasa suci keadaannya yakni tidak berhaid, tidak bernifas dan tidak pula ada yang buruk rupa ataupun buruk budi perkertinya.Para ahli syurga itu sama sekali tidak mempunyai kelelahan, apalagi sakit.
- Sebagaimana Firman Allah SWT :
”Dan Kami lenyapkan segala kedengkian dari hati para ahli syurga itu, sehingga mereka merupakan saudara – saudara, duduk berhadap-hadapan di atas ranjang.Mereka tidak pernah merasakan kelelahan dan tidak pula mereka itu akan dikeluarkan dari situ.” (QS. Al-Hijr : 47-48)
Kembali kita perhatikan Firman Allah SWT yang termaktub di dalam kitab suci Al-Qur’an.
- Firman Allah SWT :
”Demikianlah, dan Kami berikan kepada mereka bidadari.” (QS. Ad-Dukhan : 54)
- Berfirman Allah SWT :
”Mereka bertelekan di atas dipan – dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.” (QS. At-Thur : 20)
- Dan Firman Nya :
”Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.” (QS. Ar Rahman : 70)
- Dan Firman Nya :
”(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, di pingit dalam rumah.” (QS. Ar-Rahman : 72)
- Kemudian Firman Nya :
”Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung. Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS. Al-Waqiah : 35-37)
· Kemudian Firman Nya :
”Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah-buahan anggur dan gadis-gadis remaja yang sebaya.” (QS. An-Naba’ : 31-33)
Sekarang perhatikan sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh para Imam yang tidak diragukan keshahihan Hadistnya.
· Bersabda Rasulullah SAW :
”Sesungguhnya pertama kali kelompok yang memasuki syurga itu adalah bagaikan rupa bulan tanggal empat belas (yakni bulan purnama), kemudian orang-orang yang masuk dibelakang mereka itu adalah sebagai bintang di langit yang terang cahayanya. Mereka itu didalam syurga tidak akan mengeluarkan kotoran kecil atau besar, juga tidak pernah berludah atau beringus. Sisirnya adalah terbuat dari emas sedang keringatnya adalah bagaikan minyak kasturi dan perapiannya adalah kayu harum. Istri-istri mereka adalah bidadari-bidadari yang jelita-jelita matanya. Mereka itu di titahkan sebagai seorang lelaki yang sama, sebagaimana rupa ayah mereka yakni Nabi Adam, tingginya ada enam puluh hasta kelangit (yakni keatasnya).” (HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi).
Saudaraku, kita simak sebuah Hadist Rasulullah SAW serupa tetapi dengan sedikit perbedaan redaksinya.
· Bersabda Rasulullah SAW :
”Sesungguhnya kelompok pertama yang masuk syurga adalah seperti rupa bulan di malam purnama. Berikutnya adalah seperti bintang yang paling terang sinarnya di langit. Mereka tidak buang air besar, dan tidak meludah. Sisir mereka dari emas, minyak mereka misik, asapannya adalah kayu gaharu, pasangan mereka adalahbidadari, akhlak mereka seperti akhlak satu orang. Bentuk (postur tubuh) mereka seperti Nabi Adam as, 60 lengan di langit.” (HR. Bukhari Muslim dll. Al-Jami’ Al Shaghir : 3778, Shahih Al-Jami’ : 2015)
· Ibnu Abid Dunya meriwayatkan dari Abul Hawari, dia berkata Bidadari itu diciptakan langsung (kun fayakun). Apabila telah sempurna penciptaan mereka maka dipasanglah kemah-kemah atas mereka.” oleh karena itu Ibnul Qayyimberkata bahwa kemah-kemah ini bukanlah ghuraf (kamar-kamar) atau Qushur(Istana-istana), melainkan ia adalah tenda di taman – taman dan diatas sungai-sungai.
· Dari Abu Said al-Khudri ra, Rasulullah SAW bersabda :
”Sesungguhnya ahli syurga yang paling rendah tingkatannya adalah seseorang yang Allah palingkan wajahnya dari Neraka kearah syurga dan ditampakkan padanya satu pohon syurga yang rindang. Lalu orang itu berkata : ”Ya Allah dekatkanlah aku kepohon itu agar aku bisa berteduh di bawahnya.” lalu Nabi SAW terus menyebutkan angan-angan orang itu hingga akhirnya beliau (Nabi SAW)bersabda :
”Apabila telah habis angan-anganya maka Allah berfirman kepadanya : ”Dia itu milikmu dan ditambah lagi sepuluh kali lipatnya.” Nabi SAW bersabda : ”Kemudian ia masuk rumahnya dan masuklah menemuinya dua bidadari syurga, lalu keduanya berkata : ”Segala puji bagi Allah yang telah menhidupkanmu untuk kami dan yang menghidupkan kami untukmu. Lalu laki-laki itu berkata : ”Tidak ada seorangpun yang dianugerahi seperti yang dianugerahkan kepadaku.” (HR. Muslim)
Hadist dari Anas ra :
”Sesungguhnya bidadari nanti akan bernyanyi di syurga. Kami para bidadari cantik disembunyikan khusus untuk suami-suami yang mulia.” (Shahih al Jami’ : 1602)
· Hadist dari Abdullah Ibnu Mas’ud ra :
”Kelompok pertama kali yang masuk syurga, seolah wajah mereka cahaya rembulan di malam purnama. Kelompok kedua seperti bintang kejora yang terbaik dilangit. Bagi setiap orang dari ahli syurga itu dua bidadari syurga. Pada setiapbidadari ada 70 perhiasan. Sumsum kakinya dapat terlihat dari balik daging dan perhiasannya, sebagaimana minuman mereka dapat dilihat digelas putih.” (HR. Thabrani dengan sanad shahih dan Baihaqi dengan sanad hasan. Hadist hasan, shahih lighairi : Shahih al-Targhib : 3745)
· Dan dalam Hadist lafazh Tarmidzi :
”Masing-masing mendapat dua bidadari, sumsum kakinya dapat dilihat dari balik daging karena begitu cantiknya, tidak ada perselisihan diantara mereka. Dan tidak ada saling benci dihati mereka. Hati mereka seperti hati satu orang, mereka semua bertasbih kepada Allah pagi dan sore.” (HR. Tarmidzi)
· Hadist al Miqdam Ibnu Ma’di Karib ra :
”Orang yang mati syahid memiliki 7 (yang benar 8) keistimewaan disisi Allah : (1) diampuni dosanya diawal kucuran darahnya, (2) melihat tempat duduknya dari syurga, (3) dihiasi dengan perhiasan iman, (4) dinikahkan dengan 72 bidadari syurga, (5) diamankan dari adzab kubur, (6) aman dari goncangan dahsyat di hari qiamat, (7) diletakkan diatas kepalanya mahkota kewibawaan satu permata dari padanya lebih baik dari pada dunia seisinya, (8) memberi syafaat kepada 70 orang dari kerabatnya.” (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Baihaqi)
· Hadist Mu’adz ibnu Ana ra :
”Barang siapa mampu menahan amarah padahal ia bisa saja untuk melaksanakannya, maka Allah memanggilnya dihadapan para makhluk hinggaDia memberikan hak untuk memilih yang ia suka dari bidadari.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah)
· Lagi Hadist Mu’adz ra :
”Tidak ada seorang istri yang menyakiti suaminya didunia melainkan bidadari yang menjadi pasangannya berkata : ”Jangan engkau sakiti dia, semoga Allahmelaknatmu, sesungguhnya ia hanyalah bertamu (dirumahmu), hampir saja ia berpisah meninggalkan mu menuju kami.” (shahih al Jami’ : 7192)
Saudaraku, sidang pembaca yang budiman. Apa kata ulama Besar, Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Rahimahullah setentang mempelai wanita dan istri-istri penduduk syurga? Beliau berkata : ”Jika anda bertanya tentang mempelai wanita dan istri-istri penduduk syurga, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang montok dan sebaya. Pada diri mereka mengalir darah muda, pipi mereka halus dan segar bagaikan bunga dan apel, dada mereka kencang dan bundar bagai delima, gigi mereka bagaikan intan mutu manikam, keindahan dan kelembutan. Elok wajahnya bagaikan terangnya matahari, kilauan cahaya terpancar dari gigi-giginya dikala tersenyum. Jika anda dapatkan cintanya maka katakan semau anda tentang dua cinta yang bertaut. Jika anda mengajaknya berbincang (tentu anda begitu berbunga), bagaimana pula rasanya jika pembicaraan itu antara dua kekasih (yang penuh rayu canda dan pujian). Keindahan wajahnya terlihat sepenuh pipi, seakan – akan anda melihat kecermin yang bersih mengkilat (maksudnya, menggambarkan persamaan antara keindahan paras bidadari dengan cermin yang bersih berkilau setelah dicuci dan dibersihkan, sehingga tampak jelas keindahan dan kecantikan). Bagian dalam betisnya bisa terlihat dari luar, seakan tidak terhalangi oleh kulit, tulang maupun perhiasannya. Andaikan ia tampil (muncul) di dunia, niscaya seisi bumi dari barat hingga timur akan mencium wanginya dan setiap lisan makhluk hidup akan mengucap tahlil, tasbih dan takbir karena terperangah dan terpesona. Dan niscaya antara dua ufuk akan menjadi indah berseri berhias dengannya. Setiap mata akan menjadi buta, sinar mentari akan pudar sebagaimana matahari mengalihkan sinar bintang. Pasti semua yang melihatnya di seluruh muka bumi akan beriman kepada Allahyang Maha Hidup lagi Maha Qoyyum (Tegak lagi Menegakkan).
Kerudung dikepalanya lebih baik dari pada dunia seisinya. Hasratnya terhadap suami malebihi semua keinginan dan cita-citanya. Tiada hari berlalu melainkan akan semakin menambah keindahan dan kecantikan dirinya. Tiada jarak yang ditempuh melainkan semakin menambah rasa cinta dan hasratnya. Bidadari adalah gadis yang dibebaskan dari kehamilan, melahirkan, haid dan nifas, disucikan dari ingus, ludah, air seni dan air tinja serta semua kotoran. Masa remajanya tidak akan sirna, keindahan pakaiannya tidak akan usang, kecantiakannya tidak akan memudar, hasrat dan nafsunya tidak akan melemah, pandangan matanya hanya tertuju kepada suami, sekali-kali tidak menginginkan yang lain. Begitu pula suami akan selalu tertuju kepadanya.
Bidadarinya adalah puncak dari angan-angan dan nafsunya. Jika ia melihat kepadanya maka bidadarinya akan membahagiakan dirinya. Jika ia minta kepadanya pasti akan dituruti. Apabila ia tidak ditempat maka ia akan menjaganya. Suaminya senantiasa dalam dirinya, dimanapun berada. Suaminya adalah puncak dari angan-angan dan rasa damainya. Disamping itu bidadari ini tidak pernah dijamah sebelumnya baik oleh bangsa manusia maupun oleh bangsa jin. Setiap kali suami memandangnya maka rasa senang dan suka cita akan memenuhi rongga dadanya. Setiap kali ia ajak bicara maka keindahan intan mutu manikam akan memenuhi pendengarannya. Jika ia muncul maka seisi istana dan tiap kamar didalamnya akan dipenuhi cahaya. Jika anda bertanya tentang usianya maka adalah gadis-gadis remaja yang sebaya dan sedang ranum-ranumnya.
Jika anda bertanya tentang ke elokan wajahnya, maka apakah anda telah melihat eloknya matahari dan bulan? Jika anda bertanya tentang hitam matanya, maka ia adalah sebaik-baik yang anda saksikan, mata yang putih bersih dengan bulatan hitam bola matanya yang begitu pekat menawan. Jika anda bertanya tentang bentuk fisiknya, maka apakah anda pernah melihat ranting pohon yang paling indah yang pernah anda temukan? Jika anda bertanya tentang warna kulitnya maka cerahnya bagaikan batu rubi marjan. Jika anda bertanya tentang elok budinya maka mereka adalah gadis-gadis yang sangat baik penuh kebajikan, yang menggabungkan antara keindahan wajah dan kesopanan. Maka mereka pun dianugerahi kecantikan luar dan dalam. Mereka adalah kebahagiaan jiwa dan penghias mata. Jika anda bertanya tentang baiknya pergaulan dan pelayanan mereka, maka tidak ada lagi kelezatan selainnya. Mereka adalah gadis-gadis yang sangat dicintai suami karena kebaktian dan pelayanannya. Paripurna, yang hidup seirama dengan suami penuh pesona harmoni dan asmara.
Apa yang anda katakan sidang pembaca, apabila seorang gadis tertawa didepan suaminya maka syurga yang indah itu menjadi bersinar? Dan apabila ia berpindah dari satu istana ke istana lainnya, anda akan mengatakan : ”Ini matahari yang berpindah-pindah diantara garis edarnya.”
Saudaraku, kata-kata indah, kalimat demi kalimat puitis penuh pesona setentang mempelai wanita dan istri-istri penduduk syurga yang di ucapkan oleh seorang ulama besar, Imam Ibnu Qoyyim Al-Jamziyyah Rahimahullah tersebut diatas dikutip dari kitab Hadil Arwah Ila Biladil Afroh pada halaman 359-360. Dan akhir kutipan adalah : ”Apabila ia bercanda, kejar mengejar dengan suami, duhai…. alangkah indahnya….!”
Saudaraku, disini saya akhiri tulisan saya sesuai judul tersebut diatas. Tentu saja dengan harapan tulisan (sebagai sarana dakwah) ini mendapat tempat dihati setiap pembaca sehingga nawaitu penulis untuk menyebarluaskan nilai-nilai Islam memenuhi sasaran dan dapat tersebar luaskan. Terima kasih atas segala perhatian serta mohon maaf apabila disana-sini didalam tulisan ini terdapat banyak kesalahan. Wa afwa minkum Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
0 komentar:
Posting Komentar