Senin, 13 Februari 2017



Pada Suatu hari Umar radhiallahu anhu masuk menemui Rasulullah shallallahu alaihi wasallam di dalam rumahnya, sebuah ruangan yang lebih layak disebut bilik kecil disisi masjid Nabawi. Di dalam bilik sederhana itu, beliau mendapati Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sedang tidur di atas tikar kasar hingga gurat-gurat tikar itu membekas di badan beliau.

Spontan keadaan ini membuat Umar menitikkan air mata karena merasa iba dengan kondisi Rasulullah.
''Mengapa engkau menangis, ya Umar?'' tanya Rasulullah.
''Bagaimana saya tidak menangis, Kisra dan Kaisar duduk di atas singgasana bertatakan emas,'' sementara tikar ini telah menimbulkan bekas di tubuhmu, ya Rasulullah. Padahal engkau adalah kekasih-Nya,'' jawab Umar.
Rasulullah kemudian menghibur Umar, beliau bersabda: ''Mereka adalah kaum yang kesenangannya telah disegerakan sekarang juga, dan tak lama lagi akan sirna, tidakkah engkau rela mereka memiliki dunia sementara kita memiliki akhirat ? .''
Beliau shallallahu alaihi wasallam melanjutkan lagi, ''Kita adalah kaum yang menangguhkan kesenangan kita untuk hari akhir. Perumpamaan hubunganku dengan dunia seperti orang bepergian di bawah terik panas. Dia berlindung sejenak di bawah pohon, kemudian pergi meninggalkannya.''

Related Posts:

  • Empat Kelebihan Surga Dibanding Kenikmatan Dunia DALAM hidup ini terdapat dua unsur yang saling berlawanan. Keduanya datang silih berganti seperti siang dan malam, senang dan susah, sehat dan sakit. Jika salah satu unsur tersebut tidak ada atau dihilangkan, maka kehidupa… Read More
  • Kenikmatan Penghuni Neraka Masuk Surga Kemudian apabila telah dibersihkan maka dia akan dikeluarkan dan dikembalikan semula ke dalam syurga. Ini kerana adanya keimanan di dalam hatinya yang tidak boleh mengekalkannya di dalam neraka seperti satu hadith yang be… Read More
  • KEMATIAN ITU PASTI. SURGA ATAU NERAKA? Adakah dari kita meyakini akan hidup kekal? Allah ta'ala berfirman (yang artinya), Setiap jiwa pasti akan merasakan mati. Dan sesungguhnya balasan atas kalian akan disempurnakan kelak pada hari kiamat. Barangsiapa yang … Read More
  • 8 Pintu Surga Memanggil Abu Bakar Setiap orang tahu, kehidupan dunia ini hanyalah sementara. Walaupun.. tidak setiap orang menyadarinya. Akhir hayat yang indah selalu jadi dambaan. Walaupun.. yang mendambakan kadang tidak mengusahakan. Dan kita semua mengi… Read More
  • Kisah Raja Yang Ingin Bertemu Nabi Khidir Suatu malam seorang Raja bengis di Turkestan sedang mendengarkan kisah-kisah yang disampaikan oleh seorang sufi. Lalu sang Raja bertanya tentang Nabi Khidir . ''jika Khidir datang maka Tangkaplah jubahnya, maka segala p… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

INFO

SAYA MEMBUAT BLOG INI UNTUK MENAMBAH WAWASAN DAN ILMU PENGHETAHUAN TENTANG ISLAM . BAHWA ILMU INI SANGATLAH PENTING UNTUK KALIAN SEMUA DENGAN ILMU INI KALIAN AKAN MENDAPATKAN KESELAMATAN DAN KEBAHAGIAN DI DUNIA MAUPUN DI AKHIRAT. AMIN YA RABBAL ALAMIN.

Followers

Popular Posts

MAKNA ALLAH SWT

Makna ”Allah SWT”:
Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa makna ”Allah SWT” adalah: Allah (Tuhan) yang Mahasuci dan Mahatinggi.

Sebenarnya, SWT (Subhanahu wa Ta’ala) bukan satu-satunya lafaz yang disertakan oleh ummat Islam setelah lafaz ”Allah”. Masih banyak lagi lafaz-lafaz lain, antara lain:
- ’Azza wa Jalla => Allah ’Azza wa Jalla
- Jalla Jalaluh => Allah Jalla Jalaluh
- Tabaroka wa Ta’ala => Allah Tabaroka wa Ta’ala

Semua lafaz tersebut adalah sifat-sifat kemuliaan dan keagungan Allah SWT.

Perlu diperhatikan, meski pun secara bahasa lafaz ”Allah” berarti ”Tuhan”, sebagai seorang muslim kita harus tetap meyakini bahwa ”Allah” adalah nama bagi ”Zat” Tuhan Pencipta dan Pengatur alam semesta ini. Sebab Al-Qur’an sendiri – yang notabenenya wahyu Tuhan – menegaskan bahwa ”Allah” adalah nama bagi Tuhan Pencipta dan Penguasa jagad raya ini. Demikian juga dalam hadits-hadits Rasulullah Muhammad saw.

Wallahu a’lam.