Senin, 06 Februari 2017

Hasil gambar untuk pemuda membunuh 100 orang

Ada seorang pemuda Bani Israil yang telah membunuh 99 orang, lalu ia ingin bertobat dan mendatangi salah satu ahli ibadah ('Abid) untuk menanyakan perihal keinginannya untuk bertobat, namun ahli ibadah ini mengatakan kalau tobatnya itu tidak bisa diterima oleh Allah swt. karena ia telah membunuh banyak sekali manusia tak bersalah. Mendengar ucapan ahli ibadah ini,pemuda Bani Israil ini marah dan akhirnya membunuh ahli ibadah tersebut.

Namun, keinginan pemuda ini untuk bertobat sangatlah tinggi dan ia mendatangi juga seorang Ahli Ilmu ('Alim) dan menanyakan perihal keinginanya untuk bertobat dan menjelaskan kalau ia sudah membunuh 100 nyawa manusia. Ahli ibadah ini mengatakan tobatnya masih bisa diterima oleh Allah swt,dan pemuda ini di suruh untuk pergi/hijrah ke suatu daerah dimana daerah ini banyak sekali orang-orang yang beribadah kepada Allah swt. Pemuda ini disuruh berhijrah agar ia dapat belajar Islam di daerah itu dan karena di daerahnya yang sekarang sangat banyak kemaksiatan.


Pemuda ini akhirnya pergi menuju kedaerah tujuan tersebut,namun Allah swt mencabut nyawanya saat pemuda ini dalam perjalanan. Seketika itu datang malaikat azab dan malaikat rahman untuk mengambil roh pemuda ini,namun kedua malaikat ini bertengkar memperubatkan roh pemuda ini.

Malaikat azab ingin mengambil pemuda ini karena pemuda ini telah membunuh 100 manusia,namun malaikat rahman juga ingin mengambil roh pemuda ini karena pemuda ini sudah bersaha bertobat di sisi Allah swt. Akhirnya di utuslah malaikat yang menjadi hakim untuk kedua malaikat ini. Malaikat hakim ini menghitung letak meninggalnya pemuda ini dari daerah asal ke daerah tujuan, apabila letak meninggalnya pemuda ini lebih dekat di daerah asal,berarti pemuda ini miik malaikat azab,namun apabila letak meninggalnya pemuda ini lebih dekat di daerah tujuan,berarti pemuda ini milik malaikat rahman.

Menurut riwayat Imam Bukhari,pemuda ini lebih dekat satu langkah di daerah tujuan,namun riwayat lain mengatakan kalau pemuda ini meninggal tepat di tengah-ditengah antara daerah asal dan daerah tujuan.
Karena riwayat Imam Bukhari lebih tinggi,riwayatnya lah yang diambil,yaitu pemuda ini lebih dekat satu langkah dari daerah tujuan. Jadi pemuda ini di ambil oleh malaikat rahman dan akan di masukkanlah dia kedalam surga-Nya.


Pelajaran apa yang dapat kita ambil di sini??

Yang pertama adalah Tobat seorang hamba masih terbuka bagi siapa saja yang ingin bersungguh-sungguh bertobat,sebelum matahari terbit dari barat (kiamat) dan nyawa sudah di tenggorakan (Sekarat).

Kedua adalah walau kita seorang Ahli Ibadah namun tidak berilmu,itu akan membawah kesesatan,seperti kisah di atas,seorang ahli ibadah yang mengatakan kalau tobat pemuda itu tidak akan di terima,padahal tobat seorang hamba akan di terima selama belum kiamat dan nyawa belum di tenggorokan.

Ketiga ialah kita tidak tahu kapan kita Mati,saaat bermaksiat atau berbuat kebaikan??bisa terjadi kapan saja.

Keempat,kita di anjurkan untuk bergaul dengan orang-orang yang sholeh dan meninggalkan pergaulan/lingkungan yang maksiat,seperti kisah di atas,pemuda itu disuruh untuk pergi ketempat yang banyak orang beribadah dan meninggalkan daerahnya yang banyak bermaksiat.


Marilah selalau membersihkan diri dan bertobat
Marilah menuntut ilmu Agama agar kita tidak hanya Ahli ibadah,tapi Ahli Ilmu juga,agar kita tidak sesat
Ingat Kematian akan datang kapan saja
Cari teman-teman yang sholeh,yang dapat membawa dirimu menjadi sholeh juga.

Related Posts:

  • Sikap rendah diri Rasullulah Dalam suatu perang dimana rasullulah dan pasukannya bersembunyi,para musuh-musuhnya (kafirin) berteriak seraya bertanya.   " Masih adakah di sana yang bernama Abu Bakar??" namun Rasullulah mengatakan pada pasukanny… Read More
  • 8 Pintu Surga Memanggil Abu Bakar Setiap orang tahu, kehidupan dunia ini hanyalah sementara. Walaupun.. tidak setiap orang menyadarinya. Akhir hayat yang indah selalu jadi dambaan. Walaupun.. yang mendambakan kadang tidak mengusahakan. Dan kita semua mengi… Read More
  • Kenikmatan Penghuni Neraka Masuk Surga Kemudian apabila telah dibersihkan maka dia akan dikeluarkan dan dikembalikan semula ke dalam syurga. Ini kerana adanya keimanan di dalam hatinya yang tidak boleh mengekalkannya di dalam neraka seperti satu hadith yang be… Read More
  • KISAH RENUNGAN "SEBUAH KISAH DI BULAN RAMADHAN" Repost notes tahun lalu, semoga kita menjadi orang yang tidak sekadar menunaikan zakat....   Bocah itu menjadi pembicaraan dikampung Ketapang. Sudah tiga hari ini ia mondar-mandir keliling kampung. Ia menggoda… Read More
  • Kisah Pembunuh 100 Nyawa yang Masuk Surga Ada seorang pemuda Bani Israil yang telah membunuh 99 orang, lalu ia ingin bertobat dan mendatangi salah satu ahli ibadah ('Abid) untuk menanyakan perihal keinginannya untuk bertobat, namun ahli ibadah ini mengatakan kala… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

INFO

SAYA MEMBUAT BLOG INI UNTUK MENAMBAH WAWASAN DAN ILMU PENGHETAHUAN TENTANG ISLAM . BAHWA ILMU INI SANGATLAH PENTING UNTUK KALIAN SEMUA DENGAN ILMU INI KALIAN AKAN MENDAPATKAN KESELAMATAN DAN KEBAHAGIAN DI DUNIA MAUPUN DI AKHIRAT. AMIN YA RABBAL ALAMIN.

Followers

Popular Posts

MAKNA ALLAH SWT

Makna ”Allah SWT”:
Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa makna ”Allah SWT” adalah: Allah (Tuhan) yang Mahasuci dan Mahatinggi.

Sebenarnya, SWT (Subhanahu wa Ta’ala) bukan satu-satunya lafaz yang disertakan oleh ummat Islam setelah lafaz ”Allah”. Masih banyak lagi lafaz-lafaz lain, antara lain:
- ’Azza wa Jalla => Allah ’Azza wa Jalla
- Jalla Jalaluh => Allah Jalla Jalaluh
- Tabaroka wa Ta’ala => Allah Tabaroka wa Ta’ala

Semua lafaz tersebut adalah sifat-sifat kemuliaan dan keagungan Allah SWT.

Perlu diperhatikan, meski pun secara bahasa lafaz ”Allah” berarti ”Tuhan”, sebagai seorang muslim kita harus tetap meyakini bahwa ”Allah” adalah nama bagi ”Zat” Tuhan Pencipta dan Pengatur alam semesta ini. Sebab Al-Qur’an sendiri – yang notabenenya wahyu Tuhan – menegaskan bahwa ”Allah” adalah nama bagi Tuhan Pencipta dan Penguasa jagad raya ini. Demikian juga dalam hadits-hadits Rasulullah Muhammad saw.

Wallahu a’lam.